Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mac Address

MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet addressphysical address, atau hardware address.

MAC Address mengizinkan perangkat-perangkat dalam jaringan agar dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet, setiap header dalam frame Ethernet mengandung informasi mengenai MAC address dari komputer sumber (source) dan MAC address dari komputer tujuan (destination). Beberapa perangkat, seperti halnya bridge dan switch Layer-2 akan melihat pada informasi MAC address dari komputer sumber dari setiap frame yang ia terima dan menggunakan informasi MAC address ini untuk membuat "tabel routing" internal secara dinamis. Perangkat-perangkat tersebut pun kemudian menggunakan tabel yang baru dibuat itu untuk meneruskan frame yang ia terima ke sebuah port atau segmen jaringan tertentu di mana komputer atau node yang memiliki MAC address tujuan berada.

Dalam sebuah komputer, MAC address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan (network interface card/NIC) yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimasukkan ke dalam ROM. Beberapa kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan pengguna untuk mengubah MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika dalam sebuah jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address yang sama, maka akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Beberapa kartu jaringan, seperti halnya kartu Token Ring mengharuskan pengguna untuk mengatur MAC address (tidak dimasukkan ke dalam ROM), sebelum dapat digunakan.

MAC address memang harus unik, dan untuk itulah, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengalokasikan blok-blok dalam MAC address. 24 bit pertama dari MAC address merepresentasikan siapa pembuat kartu tersebut, dan 24 bit sisanya merepresentasikan nomor kartu tersebut. Setiap kelompok 24 bit tersebut dapat direpresentasikan dengan menggunakan enam digit bilangan heksadesimal, sehingga menjadikan total 12 digit bilangan heksadesimal yang merepresentasikan keseluruhan MAC address. Berikut merupakan tabel beberapa pembuat kartu jaringan populer dan nomor identifikasi dalam MAC Address.
Nama vendorAlamat MAC
Cisco Systems00 00 0C
Cabletron Systems00 00 1D
International Business Machine Corporation00 04 AC
3Com Corporation00 20 AF
GVC Corporation00 C0 A8
Apple Computer08 00 07
Hewlett-Packard Company08 00 09
Agar antara komputer dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya, frame-frame jaringan harus diberi alamat dengan menggunakan alamat Layer-2 atau MAC address. Tetapi, untuk menyederhanakan komunikasi jaringan, digunakanlah alamat Layer-3 yang merupakan alamat IP yang digunakan oleh jaringan TCP/IP. Protokol dalam TCP/IP yang disebut sebagai Address Resolution Protocol (ARP) dapat menerjemahkan alamat Layer-3 menjadi alamat Layer-2, sehingga komputer pun dapat saling berkomunikasi.
Beberapa utilitas jaringan dapat menampilkan MAC Address, yakni sebagai berikut:
Berikut ini adalah contoh output dari perintah ipconfig dalam Windows XP Professional:
C:\>ipconfig /all

Windows IP Configuration
  Host Name . . . . . . . . . . . . : karma
  Primary Dns Suffix  . . . . . . . :
  Node Type . . . . . . . . . . . . : Unknown
  IP Routing Enabled. . . . . . . . : No
  WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No

   
Ethernet adapter loopback:

  Connection-specific DNS Suffix  . :
  Description . . . . . . . . . . . : Microsoft Loopback Adapter
  Physical Address. . . . . . . . . : 02-00-4C-4F-4F-50
  DHCP Enabled. . . . . . . . . . . : No
  IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.0.1
  Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
  Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.0.7
Berikut ini adalah contoh output dari perintah ifconfig di Linux
$ ifconfig eth0
eth0      Link encap:Ethernet  HWaddr 00:13:d3:f1:37:8e  
          inet addr:192.168.0.254  Bcast:192.168.0.255  Mask:255.255.255.0
          BROADCAST MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
          RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000 
          RX bytes:0 (0.0 B)  TX bytes:0 (0.0 B)
          Interrupt:27 Base address:0xa000 
MAC address adalah angka di samping parameter HWaddr

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Routing Dinamic


Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Routing statik.

Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP danOSPFmenggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGPmenggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.

Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan

ALGORITMA ROUTING

Klasifikasi Algoritma Routing :
1. Global
Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

2. Desentrasilasi
• Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga,
• Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan,
• Informasinya ke router tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector.


DISTANCE VECTOR

Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung secara langsung.Proses routing ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga.


LINK-STATE 

Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.

Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:

1. Link-state advertisement (LSA) – paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router.
2. Topological database – kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3. SPF algorithm – hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.
4. Routing table – adalah daftar rute dan interface.

Dasar algoritma routing yang lain adalah algoritma link state. Algoritma link state biasa disebut sebagai algoritma Dijkstra atau algoritma Shortest Path First (SPF).
• Setiap router mempunyai peta jar,
• Router menentukan rute ke setiap tujuan di jar berdasarkan peta jar tersebut, Peta jaringan disimpan router dalam bentuk database sebagai hasil dari pertukaran info link-state antara router-router bertetangga di jar tersebut,
• Setiap record dalam database menunjukkan status sebuah jalur dijar (link-tate),
• Menerapkan algoritma Dijkstra,
• Topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua node router,
• Dilakukan dengan cara mem-broadcast informasi link state,
• Semua node memiliki informasi yang sama,
• Menghitung cost terkecil dari satu node ke node lainnya,
• Memberikan tabel rute untuk router tersebut setelah iterasi sebanyak n, diketahui link cost terkecil untuk n tujuan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Diskless Computer


Diskless komputer merupakan seperangkat komputer yang tidak memiliki komponen harddisk atau disket untuk beroperasi.
Mungkin banyak yang heran. Bagaimana mungkin sebuah komputer bisa beroperasi tanpa adanya komponen penyimpan data seperti harddisk atau disket. Bagaimana bisa melakukan operasi booting kalau tidak ada harddisk atau disket.

Bagi anda yg belum mengetahui, proses booting (Startup) komputer dapat dilakukan tanpa adanya harddisk atau disket. Proses booting menggunakan Boot ROM yang ada pada LAN Card (kartu jaringan) komputer . Tidak semua LAN Card mensupport Boot ROM. Biasanya LAN Card yang mensupport Boot ROM lebih mahal harganya. Bila LAN Card yang memiliki Boot ROM telah dipasang pada komputer biasanya akan terlihat message yang menginformasikan apakah booting akan dilakukan via LAN Card .

Mungkin ada pertanyaan yg masih membingungkan yaitu proses booting komputer itu adalah proses yg sangat kompleks yang melibatkan Operating System (Windows, Linux).
Dimana Operationg System itu jelas jelas membutuhkan Disk Space yang besar. Sementara Sistem komputer Diskless tidak memiliki harddisk ataupun disket. Bagaimana mungkin bisa terjadi proses booting komputer ?

Sistem operasi yang akan dilakukan utk proses booting memang tidak berada pada diskless komputer tetapi disimpan di komputer lain (Server) . Sistem operasi ini ada yg tersimpan dalam bentuk image file . Yaitu 1 file image yang akan ditransfer dari server ke diskless komputer. Dimana file ini akan diproses dan diloading ke memory . Saat aktif di memory, file ini akan dieksekusi saat proses booting. Biasanya metode ini menggunakan sistem operasi misal DOS , Linux (Text based). Pembuatan file image sangat sederhana yaitu anda menggunakan tool yang akan mengcapture disk booting misal DOS menjadi 1 file image.
Dengan proses diatas komputer diskless seakan akan booting dengan system operasi DOS tanpa menggunakan harddisk.

Ada metode lain yang lebih canggih menggunakan konsep TERMINAL SERVER dimana komputer diskless akan booting dan user dapat menggunakan sistem operasi canggih seperti Windows atau Linux GUI.
Proses kerja hampir mirip dengan proses menggunakan image file. Tapi image file yg digunakan bukanlah image file DOS melainkan image file aplikasi client terminal server.
Saat aplikasi client terminal server telah aktif di komputer diskless maka user dapat login ke terminal server. Dan mengakses resource yanga ada diterminal server.
Tampilan yang ada di komputer user telah lengkap dengan menu seperti desktop dan aplikasi lain yang telah terinstall di terminal server

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Routing Static


Pada suatu jaringan bisnis berskala besar atau enterprise yang terdiri dari banyak lokasi yang tersebar secara remote, maka komunikasi antar site dengan management routing protocol yang bagus adalah suatu keharusan. Baik static route ataupun dynamic routing haruslah di design sedemikian rupa agar sangat efficient.
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Disisi lain dynamic routing adalah suatu mekanisme routing dimana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic. 
Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah di configure secara manual dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigure secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigure untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Gambar berikut adalah contoh diagram agar memudahkan kita memahami bagaimana kita harus memberikan konfigurasi static route kepada router. Pada contoh berikut ini dua buah ping dilakukan untuk melakukan test connectivity IP dari Sydney router kepada router Perth.
Digram router static route
Router Sydney melakukan beberapa EXEC command dengan hanya kepada router-router yang terhubung langsung kepadanya.
Sydney#show ip route
Codes: C – connected, S – static, I – IGRP, R – RIP, M – mobile, B – BGP
D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area
N1 – OSPF NSSA external type 1, N2 – OSPF NSSA external type 2
E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2, E – EGP
i – IS-IS, L1 – IS-IS level-1, L2 – IS-IS level-2, ia – IS-IS inter area
* – candidate default, U – per-user static route, o – ODR
P – periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
C 10.20.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.20.130.0 is directly connected, Serial1
C 10.20.128.0 is directly connected, Serial0
Sydney#ping 10.20.128.252
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.20.128.252, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 4/4/8 ms
Sydney#ping 10.20.2.252
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 10.20.2.252, timeout is 2 seconds:
…..
Success rate is 0 percent (0/5)
Command ping mengirim paket pertama dan menunggu response. Jika diterima adanya respon, maka command menampilkan suatu karakter “!”. Jika tidak ada response diterima selama default time-out 2 seconds, maka command ping menampilkan response suatu karakter “.”. secara default router Cisco dengan command ping menampilkan 5 paket.
Pada contoh diagram diatas, command ping 10.20.128.252 adalah jalan bagus, akan tetapi untuk command ping 10.20.2.252 justru tidak jalan. Command ping pertama berjalan OK karena router Sydney mempunyai suatu route kepada subnet dimana 10.20.128.252 berada (pada subnet 10.20.128.0). akan tetapi, command ping 10.20.2.252 tidak jalan karena subnet dimana 10.20.2.252 berada (subnet 10.20.2.0) tidak terhubung langsung kepada router Sydney, jadi router Sydney tidak mempunyai suatu route pada subnet tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu di-enabled pada ketiga router dengan routing protocols. Untuk konfigurasi sederhana seperti contoh diagram diatas, penggunaan route static adalah suatu solusi yang memadai.
Maka untuk router Sydney harus diberikan konfigurasi static route seperti berikut ini:
Ip route 10.20.2.0 255.255.255.9 10.20.128.252
Ip route 10.20.3.0 255.255.255.0 10.20.130.253
Pada command ip route haruslah diberikan nomor subnet dan juga IP address hop (router) berikutnya. Satu command ip route mendefinisikan suatu route kepada subnet 10.20.2.0 (mask 255.255.255.0), dimana berlokasi jauh di router Perth, sehingga IP address pada hop berikutnya pada router Sydney adalah 10.20.128.252, yang merupakan IP address serial0 dari router Perth. Serupa dengannya, suatu route kepada 10.20.3.0 yang merupakan subnet pada router Darwin, mengarah pada serial0 pada router Darwin yaitu 10.20.130.253. Ingat bahwa IP address pada hop berikutnya adalah IP address pada subnet yang terhubung langsung – dimana tujuannya adalah mengirim paket pada router berikutnya. Sekarang router Sydney sudah bisa meneruskan paket kepada kedua subnet di luar router tersebut (yang tidak bersentuhan pada router Sydney).
Anda bisa melakukan konfigurasi static route dengan dua cara yang berbeda. Dengan serial link point-to-point, anda juga bisa melakukan konfigurasi kepada interface outgoing ketimbang pada IP address router pada hop berikutnya. Misalkan anda bisa mengganti ip route diatas dengan command yang sama yaitu ip route 10.20.2.0 255.255.255.0 serial0 pada router pertama pada contoh diatas.
Kita sudah memberikan konfigurasi pada router Sydney dengan menambahkan static route, sayangnya hal ini juga belum menyelesaikan masalah. Konfigurasi static route pada router Sydney hanya membantu router tersebut agar bisa meneruskan paket pada subnet berikutnya, akan tetapi kedua router lainnya tidak mempunyai informasi routing untuk mengirim paket balik kepada router Sydney.
Misalkan saja, sebuah PC Jhonny tidak dapat melakukan ping ke PC Robert pada jaringan ini. Masalahnya adalah walaupun router Sydney mempunyai route ke subnet 10.20.2.0 dimana Robert berada, akan tetapi router Perth tidak mempunyai route kepada 10.20.1.0 dimana Jhonny berada. Permintaan ping berjalan dari PC Jhonny kepada Robert dengan baik, akan tetapi PC Robert tidak bisa merespon balik oleh router Perth kepada router Sydney ke Jhonny, sehingga dikatakan respon ping gagal.
Keuntungan static route:
  • Static route lebih aman disbanding dynamic route
  • Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan configure router untuk tujuan membajak traffic.
Kerugian:
  • Administrasinya adalah cukup rumit disbanding dynamic routing khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigure secara manual.
  • Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route dengan cara manual

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NOS (Network Operating System)

Sistem operasi jaringan (network operating system) adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.

Fungsi NOS

Menyediakan fungsi khusus untuk :
* Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
* Mengelola sumber daya jaringan
* Menyediakan layanan
* Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users

Microsoft Corporation
Microsoft Corporation mengembangkan, membuat, melisensikan dan mendukung beragam jenis produk software untuk berbagai peralatan perkomputeran. Produknya yang paling terkenal adalah kelompok sistem operasi Microsoft Windows, yang telah ada di mana-mana dalam pasar komputer desktop.

LAN Manager
LAN Manager adalah sebuah sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation bersama-sama dengan 3Com Corporation. LAN Manager didesain sebagai penerus perangkat lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.

LAN Manager dibuat berbasiskan IBM OS/2 dan protokol NetBEUI, sama seperti halnya pendahulunya MS-NET untuk MS-DOS dan Xenix-NET untuk Xenix. Selain itu, terdapat juga LAN Manager/X (LMX) yang ditujukan untuk sistem operasi UNIX.

Novell Netware
Netware adalah salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan didunia. Pada Netware versi 4.11 mulai diterapkan peggunaan teknologi intranet dan internet yaitu penggunaan protocol TCP/IP untuk melengakapi protocol IPX milik Netware yang sifatntya agak kaku. Novell bahkan mulai mengembangkan pasarannya dengan khusus membuat aplikasi bernama intranetWare yang memiliki solusi lengkap untu intranet dan internet.

Windows NT
Windows NT terkenal karena kemampuan networkingnya yang andal sehingga sebagai sistem operasi network pada banyak institusi atau perusahaan. Windows NT adalah suatu sistem multitasking 32 bit yang mampu mendukung banyak pemakai dan cocok digunakan untuk intranet berskala kecil maupun besar. Windows NT tersedia dalam dua jenis yaitu Windows NT Server dan Windows NT workstation. Windows NT Server adalah sistem operasi server yang khusus dijalankan pada komputer server. NT server menggunakan model client server serta menggunakan antarmuka grafis yang mirip dengan windows 95. Karena kelengkapan dan keandalannya, Windows NT cocok digunakan sebagai sistem operasi jaringan intranet berskala menengah hingga berskala besar.

Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista.


Windows NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut dibangun dari kode sumber yang sama, yaitu sebagai berikut:
* Windows NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan pada workstation jaringan.
* Windows NT Server, yang dikhususkan untuk penggunaan pada server jaringan.
* Windows NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server, yang sama-sama ditujukan untuk penggunaan pada server jaringan, tetapi menawarkan lebih banyak fungsi dan fitur daripada Windows NT Server standar.

Linux
Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, Koffice.

Banyan VINES
Banyan VINES (singkatan dari Virtual Integrated Network Service) adalah sebuah sistem operasi jaringan yang populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an yang banyak digunakan dalam jaringan-jaringan korporat.
VINES pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang diturunkan dari Xerox Network Systems (XNS). VINES sendiri menggunakan arsitektur jaringan terdistribusi klien/server yang mengizinkan klien-klien agar dapat mengakses sumber daya di dalam server melalui jaringan.

Fitur-fitur yang diusung oleh Banyan VINES antara lain adalah:
* Memiliki layanan berbagi berkas (file-sharing)
* Memiliki layanan berbagi alat pencetak (print-sharing)
* Memiliki layanan direktori terdistribusi yang disebut sebagai StreetTalk untuk melakukan manajemen jaringan
* Dukungan terhadap protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
* Menawarkan perangkat bantu administrasi jaringan dengan menggunakan antarmuka grafis
* Mendukung manajemen dengan menggunakan protokol Simple Network Management Protocol (SNMP)

Klien-klien yang didukung oleh VINES antara lain:
* MS-DOS
* IBM OS/2
* Microsoft Windows (mulai dari Windows NT 4.0, komponen klien Banyan VINES telah ditiadakan)
* Macintosh

UNIX
Unix adalah sistem operasi jaringan yang sudah terkenal karena keandalannya dalam mengelola network berskala besar. UNIX adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh banyak pihak. Setiap pihak yang mengembangkan UNIX, menambahkan teknologi miliknya ke dalam UNIX, yang meskipun hal itu di luar standar, mampu menjadikan sistem operasi UNIX lebih kuat atau lebih andal. Anda bisa menggunakan Unix sebagai sistem operasi jaringan intranet anda tetapi ada satu kelemahan yang paling utama pada Unix yaitu kerumitannya.

Selain keandalannya, Unix juga terkenal karena kerumitannya dan lebih sukar dikelola daripada Windows NT. Namun tetap saja banyak institusi besar yang setia menggunakan Unix karena mereka tahu kehebatan sesungguhnnya dari Unix ini, seperti kemampuan multitasking 32-bit, kestabilan yang tinggi serta mampu pada berbagai jenis komputer, mulai dari komputer mikro hingga komputer mini dan mainframe.

Oracle Solaris
Oracle Solaris, merupakan sebuah sistem operasi keluarga Unix yang sebelumnya dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. Sistem operasi Solaris dikenal secara luas karena skalabilitas yang dimilikinya, utamanya pada sistem komputer berbasis SPARC, dan sejumlah fitur-fitur inovatif yang dibawanya seperti DTrace, ZFS (Zettabyte File System), dan Time Slider. Sistem operasi ini dapat dijalankan di atas prosesor x86 baik 32bit atau 64bit (berbasis instruksi Amd64), serta prosesor SPARC baik yang diproduksi oleh Sun ataupun Fujitsu. Solaris terdaftar sebagai sistem operasi yang kompatibel dan memenuhi spesifikasi Single Unix Specification

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IP V 6



alam jaringan komputer dikenal adanya suatu protokol yang mengatur bagaimana
suatu node berkomunikasi dengan node lainnya didalam jaringan, protokol tersebut
berfungsi sebagai bahasa agar satu komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
protokol yang merupakan standar de facto dalam jaringan internet yaitu protokol TCP/IP,
sehingga dengan adanya TCP/IP komputer yang dengan berbagai jenis hardware dan berbagai
jenis sistem operasi (linux,Windows X, X BSD, de el el) tetap dapat berkomunikasi.
Internet Protocol (IP) merupakan inti dari protokol TCP/IP, seluruh data yang berasal dari
layer-layer diatasnya harus diolah oleh protokol ini agar sampai ketujuan.versi IP yang saat
ini telah dipakai secara meluas di internet adalah Internet Protocol versi 4 (IPv4).
perkembangan internet yang sangat pesat sekarang ini menyebabkan alokasi alamat (IP addres)
IPv4 semakin berkurang, hal ini menyebabkan harga IP address legal sangat mahal
(kecuali maok!!!heu…heu…).Untuk mengatasi kekurangan alokasi IP address maka IETF
mendesain suatu IP baru yang disebut Internet Protocol versi 6 (IPv6).
pada IPv6, panjang alamat terdiri dari 128 bit sedangkan IPv4 hanya 32 bit. sehingga IPv6
mampu menyediakan alamat sebanyak 2^128 [2 pangkat 128] atau 3X10^38 alamat, sedangkan IPv4
hanya mampu menyediakan alamat sebanyak 2^32 atau 4,5X10^10 alamat.
oke, tadi cuma intro aja! sekarang kita lanjutkan ke yang lebih dalam lagi.
kemon baybeh!!!!!
sekarang saya akan menjelaskan perbedaan yang lainnya antara IPv4 dengan IPv6.
A.Struktur pengalamatan
#IPv4
pengalamatan IPv4 menggunakan 32 bit yang setiap bit dipisahkan dengan notasi titik.
notasi pengalamatan IPv4 adalah sebagai berikut:
XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
dimana setiap simbol X digantikan dengan kombinasi bit 0 dan 1.misalnya:
10000010.11001000.01000000.00000001 (dalam angka biner)
cara penulisan lain agar mudah diinget adalah dengan bentuk 4 desimal yang dipisahkan
dengan titik. misal untuk alamat dengan kombinasi biner seperti diatas dapat dituliskan
sebagai berikut:
130.200.127.254
penulis sudah menganggap teman-teman semua dah bisa cara untuk mengkonversi dari bilangan
biner ke desimal:). cos’ kalo harus dijelasakan lagi nanti tambah ruwet nih artikel:p
oke sekarang berlanjut ke struktur pengalamatan IPv6!
#IPv6
Tidak seperti pada IPv4 yang menggunakan notasi alamat sejumlah 32 bit, IPv6 menggunakan
128 bit. dah tau khan kenapa jadi 128 bit? yup biar alokasinya bisa lebih banyak.
oke sekarang kita liat notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
kalo dalam bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
(dua blok diatas sebenarnya nyambung tapi agar tidak memakan tempat maka ditulis kebawah)
itu notasi alamat IPv6 kalo dalam bentuk biner hal ini sengaja saya tulis bukan untuk membuat
pusing yang baca tetapi untuk menunjukkan betapa panjangnya alamat IPv6.
silahkan bandingkan dengan panjangnya IPv4.
nah! agar lebih mudah diinget setiap simbol X digantikan dengan kombinasi 4 bilangan
heksadesimal dipisahkan dengan simbol titik dua [:]. untuk contoh diatas dapat ditulis sbb:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A
lebih enak diliatnya khan?nah sistem pengalamatan IPv6 dapat disederhanakan jika terdapat
berturut-turut beberapa angka “0″. contohnya untuk notasi seperti diatas dapat ditulis:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A ——-> FE78:2344:BE43:BCDA:4145::3A
contoh lagi:
8088:0:0:0:0:0:4508:4545 ——–>8088::4508:4545
B.Sistem pengalamatan
#IPv4
Sistem pengalamatan IPv4 dibagi menjadi 5 kelas, berdasarkan jumlah host yang dapat dialokasikan
yaitu:
Kelas A : range 1-126
Kelas B : range 128-191
kelas C : range 192-223
kelas D : range 224-247
kelas E : range 248-255
tapi yang lazim dipake hanya kelas A,B dan C sedangkan kelas D dipakai untuk keperluan alamat
multicasting dan kelas E dipake untuk keperluan eksperimental.
selain itu pada IPv4 dikenal istilah subnet mask yaitu angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dan host ID, menunjukkan letak suatu host berada dalam satu jaringan
atau lain jaringan.contohnya kaya gini:
IP address: 164.10.2.1 dan 164.10.4.1 adalah berbeda jaringan jika menggunakan netmask
255.255.254.0, tetapi akan jika netmasknya diganti menjadi 255.255.240.0 maka kedua
IP address diatas adalah berbeda jaringan. paham belom? kalo belom paham gini caranya:
164.10.2.1——-> 10100100.00001010.00000010.00000001
255.255.254.0—-> 11111111.11111111.11111110.00000000
____________________________________ XOR
10100100.00001010.00000010.00000000–>164.10.2.0
dan
164.10.4.1——-> 10100100.00001010.00001000.00000001
255.255.254.0—-> 11111111.11111111.11111110.00000000
____________________________________ XOR
10100100.00001010.00001000.00000000–>164.10.4.0
operasi XOR caranya seperti pertambahan waktu SD, cuman lebih mudah, gampangnya gini kalo
angka “1″ jumlahnya genap hasilnya “1″ kalo jumlah “1″ ganjil hasilnya “0″ (1+1=1, 1+0=0)
(heu…heu…).
terlihat hasil operasi XOR dua IP address dengan netmask yang sama hasilnya beda berarti
kedua IP address tersebut berbeda jaringan. untuk contoh berikutnya yang menggunakan
netmask 255.255.240.0 silahkan coba sendiri.
#IPv6
pada IPv6 tidak dikenal istilah pengkelasan, hanya IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatan
yaitu: Unicast, Anycast dan Multicast. alamat unicast yaitu alamat yang menunjuk pada sebuah
alamat antarmuka atau host, digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. pada alamat unicast
dibagi 3 jenis lagi yaitu: alamat link local, alamat site local dan alamat global.
alamat link local adalah alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang
saling tersambung dalam satu level. sedangkan alamat Site local setara dengan alamat privat,
yang dipakai terbatas di dalam satu site sehingga terbatas penggunaannya hanya didalam satu
site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini.
alamat global adalah alamat yang dipakai misalnya untuk Internet Service Provider.
alamat anycast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya node yang berbeda).
paket yang dikirimkan ke alamat ini akan dikirimkan ke salahsatu alamat antarmuka yang paling
dekat dengan router. alamat anycast tidak mempunyai alokasi khusus, cos’ jika beberapa
node/interface diberikan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.
alamat multicast adalah alamat yang menunjukkan beberapa interface (biasanya untuk node yang
berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat ini maka akan dikirimkan ke semua interface yang
ditunjukkan oleh alamat ini. alamat multicast ini didesain untuk menggantikan alamat broadcast
pada IPv4 yang banyak mengkonsumsi bandwidth.
Tabel alokasi alamat IPv6
__________________________________________________________________
|alokasi | binary prefix |contoh (16 bit pertama |
|_______________|__________________________|_______________________|
|Global unicast |001 | 2XXX ato 3XXX |
|link local |1111 1110 10 | FE8X – FEBx |
|site local |1111 1110 11 | FECx – FEFx |
|Multicast |1111 1111 | FFxx |
|_______________|__________________________|_______________________|
selain alamat diatas tadi ada juga jenis pengalamatan lainnya diantaranya:
#IPv4-compatible IPv6 address biasanya alamat ini digunakan untuk mekanisme transisi Tunelling
format alamatnya kaya gini:
80 bits |16 | 32 bits |
+——————-+——+———————+
|0000………..0000| 0000 | IPv4 address |
+——————-+——+———————+
contohnya:
= 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1
= ::192.168.30.1
= ::C0A8:1E01
jadi 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1=::c0AB:1E01 kok bisa dapat dari mane? gini caranya:
buat dulu alamat 0:0:0:0:0:0:192.168.30.1 jadi biner
::11000000.10101000.00011110.00000001 kemudian kelompokkan menjadi masing 16 bit
::[1100.0000.1010.1000]:[0001.1110.0000.0001] diubah ke heksa desimal—>::C0A8:1E01
tanda “.” (titik) didalam kurung untuk mempermudah konversi dari biner ke heksadesimal.
sudah pahamkan? masih belum juga silahkan ulangi lagi dengan perlahan:p
#IPv4-mapped IPv6 address biasanya digunakan untuk mekanisme transisi ISATAP.
80 bits |16 | 32 bits |
+——————-+——+———————+
|0000………..0000| FFFF | IPv4 address |
+——————-+——+———————+
contohnya: =::FFFF:192.168.1.2
#IPv6 over ethernet digunakan untuk stateless autoconfiguration (pemberian alamat IPv6
secara otomatis tanpa memerlukan server yang memberi alokasi IP address, mirip DHCP
cuman tanpa server).
contoh:
00:90:27:17:FC:0F
/\
/ \
FF FE
maka alamatnya menjadi 00:90:27:FF:FE:17:FC:0F kemudian diblok pertama bit ketujuh diinvers
00:90:27:17:FC:0F
|
|
\|/
000000[0]0 bit yang dikurungi diinvers dari 0—>1
maka sekarang menjadi 02:90:27:FF:FE:17:FC:0F alamat tersebut adalah alamat IPv6 over ethernet.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS